Kamis, 25 September 2014

Intuisi VS Pengetahuan Formal


Refleksi Pembelajaran Filsafat Ilmu (Juma't, 19 September 2014)
pemateri Perkuliahan Prof.marsigit

Intuisi Versus Pengetahuan Formal
Mengabaikan sesuatu hal yang sepele padahal berdampak besar, itulah nampaknya yang sering dilakukan oleh para orang dewasa terhadap anak-anak,bahkan mungkin termasuk kita sebagai para pendidik. Hal tersebut terjadi karena kita tidak mau berusaha menyelami alam pikiran anak-anak, sehingga kita tidak bisa mengetahui apa yang ada dalam benak mereka, apa potensi yang mereka miliki sekaligus bisa dikembangkan, serta apa juga hal yang diinginkan oleh para anak didik.Terasa atau tidak itulah yang sering terjadi akaibatnya kita terus terjebak dalam miskomunikasi, akhirnya apa boleh buat terkadang anak pula lah yang menjadi korban.Yang lebih parahnya anak-anak yang masih begitu polosnya bisa berpotensi kehilangan intuisinya.

Dalam kesempatan tersebut bapak Prof. Marsigit juga menyarankan sebaikanya para guru yang baik hendaklah membaca tulisan diblognya yang berjudul "Elegi Permintaan Siswa Cerdas kepada Guru matematika", hal tersebut ditujukan agar para guru bisa memahami dunia anak-anak, sehingga jalinan komusikasi dalam proses pembelajaran dapat dapat tercipta lebih berkualitas lagi, seperti halnya seorang orang tua dengan anak-anaknya sendiri.

Pengetahuan secara umum dibedakan menjadi dua, ada yang dimaksud pengetahuan formal dan adapula yang dimaksud pengetahuan intusi.Pengetahuan formal itu mencakup tuntutan kebutuhan melalui definisi dan hal tersebut membuat hanya sedikit sekali pengetahuan formal yang kita ketahui. Lain halnya dengan pengetahuan intuisi, pengetahuan intuisi itu jumlahnya begitu tak berhingga, tetapi kita lagi-lagi terbatas sekali dengan kemampuan mendefinisikannya. Cakupan pengetahuan intuisi meliputi banyak hal, contohnya: cinta, sebel, kesal, bijak, rindu, dll.

Ketika seseorang mengalami degradasi intuisi niscaya orang tersebut akan kehilangan nuraninya, bisa saja mereka menjadi robot-robot yang bergentayangan.Mayoritas orang-orang menggunakan kempuan intuisinya di atas 95% dan sebaliknya berdasarkan survey pengetahuan formal yang di aplikasikan maksimal cuma 5%. Jika pengetahuan formal memiliki porsi di atas 5%, maka berhati-hatilah mungkin hal itu lah pertanda akan memasuki zona degradasi intuisi. Hal tersebut mengisyaratkan kepada kita akan pentingnya memupuk pengetahuan intuisinya, bukan sebaliknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar